Get all 7 R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼ releases available on Bandcamp and save 30%.
Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality downloads of TERANG DILARANG MASUK, KIAMAT, MENGAJARI API BERDANSA (feat. Stephania Shakila), KERETA TERAKHIR DARI PALMERAH (feat. Dymussaga), Berbagi Kamar, Belajar Tenggelam, and Untuk Seorang Gadis yang Selalu Memakai Malam.
1. |
||||
tubuhku adalah kuil yang menghancurkan dirinya sendiri.
lidahku adalah ibu dari kata-kata yang mengkhianati janjinya sendiri.
air mataku adalah danau yasng membanjiri hutannya sendiri.
aku adalah jemari yang mencekik lehernya sendiri.
aku mengundangmu masuk.
lihat aku menghancurkan diri.
|
||||
2. |
Mengeja Langit-Langit
04:13
|
|||
cengkram jantungku, cekik nafasku
aku tenggelam, gelap telanku
tutup mataku, tutup mataku
aku tenggelam, gelap telanku
aku hilang
gemuruh menderu, buas memburu
semua menggelap, semua menghitam
ceracau resahku, telan sadarku
semua gelap
semua hitam
kamar ini menghimpitku
runtuhkan semestaku
langit-langit mengejarku
pergi, jangan masuk
biarkan aku
(jangan pergi)
(tolong aku)
|
||||
3. |
Seribu Tahun Lagi
06:41
|
|||
sudah malam
rengkuh aku
aku tenggelam
pagi tiba
jangan lepaskan
aku sekarat
kau tahu? ada awan gelap mengitari kepalaku—menghimpitku dengan ketakutan dan degup yang tak tahu kapan harus diam
kau tahu? ada kesedihan tak berkepala yang menghantuiku—menagih pengampunan yang tak pernah bisa kuberikan
kau tahu? Kadang aku lelah, tiap detik adalah pertarungan buatku dan aku tak tahu sampai kapan aku bisa bertahan
terlalu sesak,
tapi
aku tahu: akan selalu ada cahaya di ujung terowongan, walau kemudian gelap akan terbit lagi karena begitulah hidup
aku tahu: aku tak lagi sendiri, walau mungkin kegelisahan kami hanya akan menjadi kesunyian masing-masing
jadi aku memutuskan
tenggelam bukan pilihan.
denganmu, aku
akan kembali berjalan
sudah malam
rengkuh aku
aku tahu
kita tenggelam
pagi tiba
jangan lepaskan
aku tahu
kita sekarat
tangan dan wajah penuh luka
milikku dan milikmu
mengais serpih-serpih
asa yang berserak
kita akan hidup seribu tahun lagi
|
||||
4. |
||||
setelah badai berlalu dan terang mulai terbit
masih maukah semilir ini mengajakku bermain?
atau akankah ia berlalu untuk mengacak kota lain?
seakan ia lupa bahwa kita pernah melesat semalam suntuk.
aku tak tahu
aku tak pernah tahu
semua selalu berulang
menuju bisu dan diam
aku tak tahu
aku tak pernah tahu
semua selalu berpulang
pada sepi, pada malam
sudahlah, biarkan aku tertidur
lelap selalu menjadi teman baik bagi ketakutanku
sudahlah, tak usah berpamitan
kamar ini tak cukup besar untuk kita berdua
aku pernah bermimpi:
akan tarian yang tak pernah mengeja jeda
akan ombak yang tak pernah berhenti bercanda
akan kita yang tak pernah mengenal koma,
aku pernah bermimpi:
akan tarian yang tak pernah mengeja jeda
akan ombak yang tak pernah berhenti bercanda
akan kita yang tak pernah mengenal koma,
ataupun titik.
sudahlah, biarkan aku tertidur
lelap selalu menjadi teman baik bagi ketakutanku
sudahlah, tak usah berpamitan
kamar ini tak cukup besar untuk kita berdua
|
||||
5. |
Belajar Tenggelam
05:39
|
|||
fajar mekar
mencium rahim ombak
terang tiba
mengusir bercak malam
kau mengajakku berenang
lantang laut ditantang
abaikan palung gelap
menganga di bawahmu
percayalah dan dengarkan:
dasar laut pun ‘kan kulawan!
aku hanya tak ingin
menarikmu tenggelam
liar riak
muntahkan ribuan debur
hempas kita
hantam angkuh karang
kita terdampar dan terengah
menunggu mentari merekah
mungkin kita ditakdirkan karam
agar belajar tenggelam
|
R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼ Jakarta, Indonesia
C̷͑ͬ̇́̚͏̧H̡̧̻͉͇͈͚̪͕͕̻̺̔͗͆̇ͥ͊Aͪ̆̌̎́ͤ͊̐ͪ͗͠͏̶̶͚̩͉̟͔O̿́S CONNOISSEUR. NOISE DEALER. SELF-DESTRUCT EXPERT. PANITIA KIAMAT.
Contact R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼
Streaming and Download help
If you like R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp