We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.
/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.

    We are fully aware that there is no ethical consumption under capitalism and we really would like to give out this album for free, but we are just a small DIY band from a third-world country who spent a lot amount of money to deliver you this labor of love. If you truly cannot afford to pay for this album, please shot us a message and we'll see what we can do.
    Purchasable with gift card

      $5 USD  or more

     

  • Full Digital Discography

    Get all 7 R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼ releases available on Bandcamp and save 30%.

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality downloads of TERANG DILARANG MASUK, KIAMAT, MENGAJARI API BERDANSA (feat. Stephania Shakila), KERETA TERAKHIR DARI PALMERAH (feat. Dymussaga), Berbagi Kamar, Belajar Tenggelam, and Untuk Seorang Gadis yang Selalu Memakai Malam. , and , .

    Purchasable with gift card

      $9.80 USD or more (30% OFF)

     

1.
tubuhku adalah kuil yang menghancurkan dirinya sendiri. lidahku adalah ibu dari kata-kata yang mengkhianati janjinya sendiri. air mataku adalah danau yasng membanjiri hutannya sendiri. aku adalah jemari yang mencekik lehernya sendiri. aku mengundangmu masuk. lihat aku menghancurkan diri.
2.
cengkram jantungku, cekik nafasku aku tenggelam, gelap telanku tutup mataku, tutup mataku aku tenggelam, gelap telanku aku hilang gemuruh menderu, buas memburu semua menggelap, semua menghitam ceracau resahku, telan sadarku semua gelap semua hitam kamar ini menghimpitku runtuhkan semestaku langit-langit mengejarku pergi, jangan masuk biarkan aku (jangan pergi) (tolong aku)
3.
sudah malam rengkuh aku aku tenggelam pagi tiba jangan lepaskan aku sekarat kau tahu? ada awan gelap mengitari kepalaku—menghimpitku dengan ketakutan dan degup yang tak tahu kapan harus diam kau tahu? ada kesedihan tak berkepala yang menghantuiku—menagih pengampunan yang tak pernah bisa kuberikan kau tahu? Kadang aku lelah, tiap detik adalah pertarungan buatku dan aku tak tahu sampai kapan aku bisa bertahan terlalu sesak, tapi aku tahu: akan selalu ada cahaya di ujung terowongan, walau kemudian gelap akan terbit lagi karena begitulah hidup aku tahu: aku tak lagi sendiri, walau mungkin kegelisahan kami hanya akan menjadi kesunyian masing-masing jadi aku memutuskan tenggelam bukan pilihan. denganmu, aku akan kembali berjalan sudah malam rengkuh aku aku tahu kita tenggelam pagi tiba jangan lepaskan aku tahu kita sekarat tangan dan wajah penuh luka milikku dan milikmu mengais serpih-serpih asa yang berserak kita akan hidup seribu tahun lagi
4.
setelah badai berlalu dan terang mulai terbit masih maukah semilir ini mengajakku bermain? atau akankah ia berlalu untuk mengacak kota lain? seakan ia lupa bahwa kita pernah melesat semalam suntuk. aku tak tahu aku tak pernah tahu semua selalu berulang menuju bisu dan diam aku tak tahu aku tak pernah tahu semua selalu berpulang pada sepi, pada malam sudahlah, biarkan aku tertidur lelap selalu menjadi teman baik bagi ketakutanku sudahlah, tak usah berpamitan kamar ini tak cukup besar untuk kita berdua aku pernah bermimpi: akan tarian yang tak pernah mengeja jeda akan ombak yang tak pernah berhenti bercanda akan kita yang tak pernah mengenal koma, aku pernah bermimpi: akan tarian yang tak pernah mengeja jeda akan ombak yang tak pernah berhenti bercanda akan kita yang tak pernah mengenal koma, ataupun titik. sudahlah, biarkan aku tertidur lelap selalu menjadi teman baik bagi ketakutanku sudahlah, tak usah berpamitan kamar ini tak cukup besar untuk kita berdua
5.
fajar mekar mencium rahim ombak terang tiba mengusir bercak malam kau mengajakku berenang lantang laut ditantang abaikan palung gelap menganga di bawahmu percayalah dan dengarkan: dasar laut pun ‘kan kulawan! aku hanya tak ingin menarikmu tenggelam liar riak muntahkan ribuan debur hempas kita hantam angkuh karang kita terdampar dan terengah menunggu mentari merekah mungkin kita ditakdirkan karam agar belajar tenggelam

about

"Berbagi Kamar" is a mini-album about anxiety, loss, self-hatred, camaraderie in embracing turmoils within ourselves, and soaring above all of them through making peace with the absurd.

All lyrics are written in Indonesian.

We are fully aware that there is no ethical consumption under capitalism and we really would like to give out this album for free, but we are just a small DIY band from a third-world country who spent a lot amount of money to deliver you this labor of love. If you truly cannot afford to pay for this album, please shot us a message and we'll see what we can do.

CD and tape available through Royal Yawns. Order here: bit.ly/OrderRY002

Watch the music video for "Tentang Badai..." and "Belajar Tenggelam" here: youtu.be/PN9fPq3LGFI

This album is released under CC BY-NC-SA 3.0. Please refer to the following link to read more regarding this license: creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/


=========


"Berbagi Kamar" adalah sebuah album pendek tentang kecemasan, kehilangan, kemuakan terhadap diri sendiri, kebersamaan dalam memeluk pergolakan dalam diri kita, dan bagaimana melampaui itu semua dengan cara berdamai dengan absurditas.

Semua lirik ditulis dalam Bahasa Indonesia.

Kami sadar akan dilema mengenai konsumsi yang etis dalam kapitalisme dan sejujurnya kami sangat ingin untuk menyebarkan rilisan ini seluas-luasnya, namun apa daya kami hanyalah grup independen kecil dari negara dunia ketiga yang berusaha dengan segenap kemampuan yang kami miliki saat ini untuk menghadirkan karya ini. Jika kalian mengalami kesulitan untuk memperoleh rilisan ini dengan harga yang kami ajukan, silakan hubungi kami melalui email ataupun jejaring sosial dan kami akan mencoba membantu kalian.

CD dan kaset dirilis melalui Royal Yawns, label independen asal Bandung. Klik tautan berikut untuk memesan: bit.ly/OrderRY002

Saksikan video musik untuk "Tentang Badai..." dan "Belajar Tenggelam" yang kami kerjakan secara mandiri di tautan berikut: youtu.be/PN9fPq3LGFI

Album pendek ini dirilis dengan lisensi CC BY-NC-SA 3.0. Harap kunjungi tautan berikut untuk membaca lebih lanjut mengenai lisensi ini: creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/

credits

released June 8, 2017

Lyrics penned by Tomo Hartono
Composed collectively by Rekah
Spoken words on track 1, 3, and 4 by Diedra Cavina
Recorded, mixed, and mastered at Kandang Studio by Haryo Widi Adhikaputra
Designs by Ratta Bill Abaggi
Photography by Vira Talisa Dharmawan
Released by Royal Yawns

Rekah is:
Faiz Alfaresi – vocals
Johan Junior – drum
Marvin Viryananda – guitar
Tomo Hartono – guitar and vocals
Yohan Christian – bass


=========


Lirik oleh Tomo Hartono
Diaransemen secara guyub oleh Rekah
Pembacaan sajak di lagu ke-1, 3, dan 4 oleh Diedra Cavina
Direkam, ditata, dan diselaraskan di Kandang Studio oleh Haryo Widi Adhikaputra
Desain oleh Ratta Bill Abaggi
Fotografi oleh Vira Talisa Dharmawan
Dirilis oleh Royal Yawns

Rekah adalah:
Faiz Alfaresi – vokal
Johan Junior – drum
Marvin Viryananda – gitar
Tomo Hartono – gitar dan vokal
Yohan Christian – bass

license

tags

about

R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼ Jakarta, Indonesia

C̷͑ͬ̇́̚͏̧H̡̧̻͉͇͈͚̪͕͕̻̺̔͗͆̇ͥ͊Aͪ̆̌̎́ͤ͊̐ͪ͗͠͏̶̶͚̩͉̟͔O̿́S CONNOISSEUR. NOISE DEALER. SELF-DESTRUCT EXPERT. PANITIA KIAMAT.

contact / help

Contact R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼

Streaming and
Download help

Report this album or account

If you like R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼, you may also like: