We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

KERETA TERAKHIR DARI PALMERAH

from KIAMAT by R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼

/

lyrics

Aku melihat riuh rendah kota meleleh jadi iklan.
Kasbon-kasbon kian julang. Tak ada jalan buat pulang.
Dompetku terlalu lengang dan napasku tercekik hutang.
Kapan aku bisa pulang?

Malam lahap senin-jumat. Minggu lari terlalu cepat.
Datang kalut, pulang larut. Tekuk tubuh demi perut.
Tak ada waktu buat nekat. Hidup lingkap disandera tenggat.
Kapan aku bisa pulang?

Kereta terakhir menjerit memanggil.
Bawa aku pergi jauh.

Basuh hati dengan kopi. Jari letih tak peduli.
Presentasi jam delapan. Istirahat entah kapan.
Andai Mahdi cepat datang, atau Dajjal barangkali.
Tolong bawa aku pulang.

Meja kerja makin ramai disesaki logo Mekdi.
Revisi tiba bertubi. Gugur satu, datang lagi.
Telpon teman, dia bilang: “Sudah dijalani saja.
Masih untung bisa kerja karena mimpi butuh uang.”

Kereta terakhir menjerit memanggil.
Bawa aku pergi jauh.

Tiada surga di puncak menara.
Bawa aku pergi jauh.

Kalau mimpi butuh kurban, biar aku sulut nyawa.
Lupakan uang atau Mahdi.
Aku saja urun api.

Tiada waktu buat nekat.
Hidup lingkap disandera tenggat.

Kereta terakhir menjerit memanggil.
Bawa aku pergi jauh.

Tiada surga di puncak menara.
Bawa aku pergi jauh.

credits

from KIAMAT, released May 1, 2022

license

tags

about

R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼ Jakarta, Indonesia

C̷͑ͬ̇́̚͏̧H̡̧̻͉͇͈͚̪͕͕̻̺̔͗͆̇ͥ͊Aͪ̆̌̎́ͤ͊̐ͪ͗͠͏̶̶͚̩͉̟͔O̿́S CONNOISSEUR. NOISE DEALER. SELF-DESTRUCT EXPERT. PANITIA KIAMAT.

contact / help

Contact R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼

Streaming and
Download help

Report this track or account

If you like R̴̹͉̹̼͉͚̺e͞k̲͔̥̰a̻̱h̴̼, you may also like: